Download manajemen motivasi pdf






















Adapun fungsi motivasi yaitu: 1. Meningkatkan efektifitas manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya; 2. Mencapai kepuasan hasil pekerjaan dengan keefisiensian waktu namun meningkatkan jumlah produksi; 4. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan dalam suatu perusahaan 2. Teori Harapan Teori ini beragumen bahwa melakukan melakukan suatu tindakan bergantung pada kekuatan harapan, dan teori ini mengharapkan seseorang karyawan dapat termotivasi untuk menjalankan kinerja yang baik.

Teori Keadilan Teori ini berasumsi bahwa karyawan dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaannya. Total views 16, On Slideshare 0. From embeds 0. Number of embeds 3. Downloads Shares 0. Comments 0. Likes You just clipped your first slide!

Clipping is a handy way to collect important slides you want to go back to later. Now customize the name of a clipboard to store your clips. Visibility Others can see my Clipboard. Cancel Save. Exclusive 60 day trial to the world's largest digital library. Activate your free 60 day trial. Arah dan tujuan perilaku seseorang menyatakan berbagai kemungkinan pilihan perilaku yang dapat dipilih oleh seseorang. Besarnya upaya, menunjukkan sampai sejauh mana upaya orang tersebut untuk menggapai suatu tujuan atau pencapai suatu hasil.

Tingkat upaya ini juga akan menunjukkan intensitas dari dorongan drive atau acuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai suatu keinginan atau hasil tertentu. Level ketegaran, memberikan arti bahwa apakah seseorang pada saat menghadapi sebuah masalah atau sebuah rintangan akan tetap berusaha mengatasinya, akan berusaha menyelesaikan masalahnya ataukan menyerah.

Teori Motivasi a. Expectancy Theory Teori Ekspektansi. Teori ini diformulasikan oleh Victor Vroom pada tahun an. Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang besar pada saat orang tersebut meyakini bahwa tingkat usaha yang besar akan menuju pada sebuah pencapaian kinerja yang tinggi, dan dengan demikian akan mengarah kepada pencapaian hasil yang diinginkan.

Dalam teori ekspektasi terdapat tiga faktor yang akan menentukan motivasi seseorang, yakni: ekspektansi, instrumentalitas instrumentality , dan valensi valence. Teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow Maslow Need. Kebutuhan adalah sesuatu yang sangat diperlukan untuk bertahan hidup atau mempertahankan kesejahteraan. Teori kebutuhan menerangkan bahwa dalam memotivasi seseorang supaya bersedia memberikan input terbaik adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan apa yang ingin dipuaskan melalui pekerjaan yang ia lakukan dan manajer perusahaan harus memastikan bahwa orang tersebut akan menerima hasil yang dapat memuaskan kebutuhannya pada saat ia menunjukkan kinerja yang tinggi dan membantu pencapaian tujuan perusahaan.

Inti dari teori kebutuhan adalah bahwa seseorang akan termotivasi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan kebutuhannya.

Mem-pertimbangkan Perkiraan berbagai kemungkinan dpt memenuhi Menurunkan kebutuhan ketegangan dalam Kebutuhan yang tidak terpenuhi Menimbulkan tegangan Muncul Dorongan 7 Gareth R. Jones dan Jennifer M. Teori Penetapan Tujuan oleh Ed Locke dan Gary Latham Menurut teori penetapan tujuan ini, tujuan yang ingin di capai oleh setiap anggota dalam sebuah organisasi merupakan sebuah penentu utama motivasi mereka dan berbagai macam kinerja yang mereka tunjukkan.

Ada tiga kebutuhan manusia ini menurut McClelland, yakni kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafilisiasi, dan kebutuhan untuk kekuasaan.

Teori keadilan dalam motivasi menurut J Staky Adams. Hal yang dapat disimpulkan dari teori ekuitas adalah bahwa orang akan termotivasi untuk memberikan input secara terus-menerus bagi perusahaan apabila keadilan terjadi. Penerapan Teori Motivasi a. Ibid, hlm 9 Miftah Toha,. Ibid, hlm 10 Agus Subroto dan M Nasikh,. Penerapan Motivasi dari J.

Staky Adams Ia menyatakan bahwa manusia mempunyai watak untuk membandingkan dirinya dengan orang lain. Orang akan membandingkan segala yang mereka miliki dengan apa yang orang lain miliki. Persepsi bahwa ada ketidakadilan dalam kompensasi ditempat kerja akan sangat berpengaruh terhadap motivasi untuk melakukan pekerjaan.

Tiga cara yang dapat dilakukan dalam menangani kehilangan motivasi adalah sebagai berikut: 1 Menganalisa penyebab hilangnya motivasi. Bisa dengan cara berkomunikasi atau berdialog dengan anggota yang terlihat hilang mitivasi dalam dirinya. Salah satu cara untuk mengubah pertentangan diantara staff adlah dengan menempatkan mereka dalam sebuah tim.

Cara yang lain adalah dengan cara menukar posisi mereka agar mengetahui beban kerja satu sama lain. Untuk menangani berbagai macam masalah yang ada di setiap anggota adalah dengan menyediakan seseorang yang mampu menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Agar semua beban dan masalah yang mereka miliki berkurang sedikit demi sedikit dengan berkomunikasi.

Usaha untuk merealisasikan kemungkinan tersebut adalah dengan jalan memberikan motivasi. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan.

Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifar intrinsic adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seseorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobinya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen-elemen di luar pekerjaan yang melekat di perkerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.

Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja prestasi seseorang.

Durasi kegiatan b. Frekuensi kegiatan c. Persistensi pada kegiatan d. Ketabahan,keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan. Devosi pengorbanan untuk mencapai tujuan f.

Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan g. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk out put yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan h.

Arah sikap terhadap sasaran kegiatan Untuk dapat lebih memahami tentang motivas, akan dijelaskan beberapa teori tentang motivasi, antara lain: 1. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu: a Kebutuhan fisiologikal physiological needs Contoh: rasa lapar, haus, istirahat, dll b Kebutuhan rasa aman safety needs Contoh: mental, psikologikal, dan intelektual c Kebutuhan akan kasih sayang love needs Contoh: cinta kasih terhadap sesama d Kebutuhan akan harga diri esteem needs Contoh: status dalam kehidupan bermasyarakat e Aktualisasi diri self actualization Contoh: tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama fisiologis dan kedua keamanan kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara yang lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder.

Istilah hierarki dapat diartikan sebagai tingkatan, atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya adalah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua sebelum kebutuhan tingkat pertama bisa terpenuhi terlebih dahulu. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman, serta ingin berkembang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki.

Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi objek-objek fisik manusia, atau mungkin ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin sesuai dengan kondisi yang berlaku. Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi high achievers memiliki tiga ciri umum yaitu: 1 Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat 2 Menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri 3 Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka 3.

Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena Existence dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi dan sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor- faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.



0コメント

  • 1000 / 1000